favorite

favorite
seindah-indah perhiasan adalah wanita shalehah semulya-mulya laki-laki adalah yang memuliakan wanita Maha Suci Allah yang telah menambatkan kerinduan diantara pasangan insan,

Kamis, 12 November 2015

Memelihara Burung Sebagai HOBI

Ciri-ciri jantan dan betina burung dalam kelompok Zosterops (pleci) ini beberapa di antaranya juga bersifat relatif karena perlu perbandingan antara satu burung dan burung lainnya, meski ada juga ciri-ciri yang jelas-jelas hanya dimiliki burung pleci jantan dan juga ciri-ciri yang hanya dimiliki burung pleci betina.


Klep mata pleci jantan putus-putus dan tebal di bagian bawah.
Oke, segera saja Om Kicau sampaikan ciri pleci jantan dan ciri pleci betina sebagaimana disampaikan Om Apat saat bertandang main ke rumah Om Kicau belum lama ini.
Ciri-ciri burung pleci jantan:
  1. Secara umum ekor lebih panjang dengan ujung berbentuk huruf “V” atau lancip di ujung.
  2. Pen/dubur lebih panjang dan banyak ditumbuhi bulu.
  3. Kepala cenderung lebih besar dan bulat.
  4. Paruh cenderung pendek.
  5. Warna bulu lebih tajam.
  6. Klep mata putus-putus dan tebal bagian bawah.
  7. Bodi/badan cenderung lebih panjang.
PIYIKAN PLECI DI PASAR BURUNG EMPU NALA MOJOKERTO

Ciri-ciri burung pleci betina:

  1. Pen/dubur lebih kecil dan hanya ditumbuhi sedikit bulu.
  2. Kepala cenderung lebih kecil.
  3. Paruh relatif
  4. Ekor relatif pendek dan bagian ujung rata.
  5. panjang.
  6. Warna bulu cenderung kusam.
  7. Klep mata bulat tebal tanpa putus.
  8. Bodi/tubuh cendrerung lebih pendek dan bulat.
  1. Pakan khusus agar pleci buka paruh
    Pola makan dan jenis pakan yang tepat bisa meningkatkan suara kicauan burung pleci. Selama ini, pleci dambaan sejumlah plecimania adalah yang bersuara lantang dengan membuka paruhnya, atau dikenal dengan istilah “buka” atau “buka paruh”.


    Perlu perawatan khusus agar pleci cepat ngalas dan buka paruh.
    Umunya, pleci bakalan berbunyi dengan kondisi paruh menutup, dan bersuara melalui tenggorokan saja, alias ngeriwik. Pleci seperti ini sebenarnya punya potensi untuk buka paruh dan bersuara ngalas secara lantang, jika mendapat perawatan dan pakan yang tepat.
    Untuk merangsang pleci cepat bunyi dan rajin bunyi, yang bisa mendorongnya bersuara lebih lantang, Anda bisa memberi pakan berprotein tinggi. Ada beberapa jenis pakan racikan yang bisa Anda buat sendiri, antara lain:
  2. Tiga metode perawatan pleci tanpa voer
  3. Dongkrak stamina pleci dengan ramuan telur dan madu
  4. Resep makanan khusus untuk pleci Anda
  5. Membuat voer berprotein tinggi untuk pleci
  6. Wolfberry, buah favorit untuk membuat pakan burung pleci
Ragam perawatan harian untuk burung pleci

Tentu saja semua hal di atas tidak akan bisa berhasil tanpa perawatan harian yang tepat. Karena di alam liar dikenal sebagai burung koloni, maka dalam perawatan hariannya pun pleci perlu diberi teman. Caranya, Anda memelihara lebih dari seekor pleci, dan pada waktu-waktu tertentu digantang dalam posisi saling berjauhan.
Beberapa penggemar bahkan memanfaatkan kerekan untuk menggantung sangkar plecinya agar burung mau memanggil-manggil burung sejenis dengan suara lantang, sehingga bisa merangsangnya untuk mengeluarkan suara ngalasnya.
Bagaimana cara memberikan terapi kerekan, Anda bisa membuka arsip lamanya di sini:
Bentuk perawatan lainnya adalah saling merendengkan atau menempelkan sangkar ketika malam hari, atau ketika burung mau beristirahat. Tempelkan semua sangkar pleci yang ada di rumah, ketika burung akan istirahat pada malam hari. Pada pagi hari atau saat pengembunan, sangkar mereka kembali digantang secara terpisah dan saling berjauhan.
Pengembunan merupakan salah satu bentuk perawatan harian yang penting untuk pleci. Manfaat pengembunan bagi pleci antara lain bisa membuat burung cepat ngalas. Manfaat lain dari pengembunan untuk pleci bisa dilihat lagi di sini:
Perawatan harian yang tepat bisa membuat burung lebih rajin berbunyi, terutama jika didukung pemberian pakan dengan protein tinggi. Sebab, meski bertubuh kecil, pleci termasuk jenis burung yang sangat aktif.
Selain pengaturan dan penempatan sangkar, pleci juga bisa dipancing untuk bersuara lebih lantang dengan menggunakan suara rekaman dari burung pleci jantan maupun betina.
Suara rekaman pleci ternyata mampu merangsang pleci yang lainnya untuk cepat mengeluarkan suara ngalasnya. Ini diakui beberapa penggemar pleci  di Indonesia. Untuk itu, silakan dengar atau download suara rekaman burung pleci berikut ini:
  • Kumpulan suara pleci ngalas panjang untuk memancing bunyi
  • Suara koloni dan pleci betina untuk pancingan 
  •  PAKAN BURUNG PLECI YANG SEHAT
    PAKAN BURUNG PLECI YANG SEHAT

    Ini salah satu tips yang bisa anda coba dan terapkan untuk pleci anda di rumah, seperti halnya manusia suka dengan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari, mungkin ini juga berlaku untuk semua binatang. Berikut ini adalah aneka resep menu pakan untuk burung pleci kesayangan anda agar cepet gacor.
    Intinya adalah pola makan yang teratur dan menu yang bervariasi diyakini mampu membauat pleci pada kemampuan tertingginya. Berikanlah racikan khusus untuk burung pleci kesayangan anda. Berikut ini adalah beberapa pengalaman dari mereka yang sudah melakukannya dan memberikan resepnya di bawah ini.
    Siapkan bahan :
    • Telur ayam yang masih mentah maksimal 2 buah.
    • Gula pasir atau gula jawa 12 sendok teh.
    • Kacang hijau 250 gram.
    • Berikut ini cara pembuatannya :
    • Kacang dan gula direbus sampai kacangnya lunak dan buang airnya.
    • Langsung hanurkan kacang hijau hingga seperti pasta.
    • Tambahkan 2 telur mentah tadi dan aduk, tumbuk juga cangkang telur sampai halus dan masukkan adonan.
    • Masukkan adonan yang sudah merata diaduk ke dalam loyang dan panggang dengan oven.
    • Bila sudah matang dinginkan adinan diangin-anginkan, setelah dingin tumbuk adonan biar halus dan siap dihidangkan untuk pleci.
    Nah untuk variasinya kalian bisa memberikan buah apel, jeruk, pepaya, semua baik kok tidak ada yang tidak baik, kadang ada yang mengatakan salah satu buah itu tidak baik untuk pleci. kalau anda sempat carikan bunga yang ada nektarnya untuk di hisap pleci anda. Nektar bungan bisa di tampung di wadah sendiri dan berikan juga vitamin B kompleks seminggu sekali. Oh ya jangan lupa berikan mineral seperti bird mineral biar ngasin.

    Memelihara burung kutilang 

    Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga
    Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.
    Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.
    Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki hitam.

    Cucak kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
    Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Cucak kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga, ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.
    Kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..tuit,tuit! ; atau bersiul berirama yang terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang.. berulang-ulang di atas tenggerannya.
    Burung Kutilang memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi embun setiap pagi,hal ini berguna untuk menjaga bulunya yang terus di minyaki. Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki kebiasaan menaikan jambulnya bila senang maupun ingin buang air besar. Burung Kutilangpun memiliki masa "Mabung" yaitu saat dimana bulu yang lama rontok dan berganti bulu yang baru. Di saat Mabung burung Kutilang akan cenderung lebih diam baik secara suara maupun gerakan.
    Sarang cucak kutilang berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telur dua atau tiga butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu. Tercatat bersarang sepanjang tahun kecuali Nopember, dengan puncaknya April sampai September.
    Burung kutilang menyebar luas di Tiongkok selatan dan Asia Tenggara (kecuali Malaysia), Jawa serta Bali. Diintroduksi ke Sumatra dan Sulawesi, beberapa tahun yang silam burung ini juga mulai didapati di Kalimantan.

    Melihat burung-burung terbang dengan ocehan yang indah memang membuat kita terkagum-kagum dengan ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna, yang menciptakan burung-burung dengan suara indahnya, tak terkecuali burung kutilang, trucukan, dan berbagai jenis burung lain. Burung kutilang dan trucukan yang hidupnya berdampingan di alam bebas memang memiliki suara yang bagus di saat mereka bercengkrama dan berinteraksi di dahan-dahan pohon. Timbul di benak kita ingin memelihara burung (kutilang, trucukn, kutilang emas, dll) tersebut. Niat hati ingin memelihara burung yang sudah jadi, dalam arti sudah gacor dengan isian berbagai macam burung (karena dirawat dari lolohan), ditambah pula burung tersebut sudah jinak, membuat harga burung tersebut menjadi tinggi. Di sisi lain isi kantong dan dompet kita tidak bersahabat untuk membeli burung tersebut dengan harga tinggi, maka kita akan memutuskan untuk membeli ombyokan yang masih bahan dan masih liar grabak-grubuk di dalam sangkar dengan harga yang relatif murah (antara Rp10.000-Rp30.000 dan tiap daerah berbeda pula harganya).

    Sesampainya di rumah setelah burung di pindahkan ke dalam sangkar, burung akan kaget dan selalu grabak-grubuk, dan biasanya akan sedikit macet untuk mau ngoceh, kecuali suasananya sepi dan tidak ada orang. Di sini burung masih malu-malu untuk mau ngoceh dan jika ada orang, dia akan berhenti ngoceh dan akan grabakan lagi karena ketakutan melihat orang; paruh burung akan selalu menerobos sela-sela jeruji sangkar yang menyebabkan luka  dan berdarah di sekitar paruhnya. Hal ini pastinya akan membuat pemiliknya merasa frustasi dan mungkin juga bisa stres menghadapi burung yang selalu grabakan melihat orang. Niat hati ingin menikmati ocehan dan tingkah menggemaskan burung kesayangan kita, malah kita yang jadi merana meratapi burung kita yang masih liar sambil berharap burung kita akan cepat jinak dan gacor sepanjang hari, tak mengenal waktu.

    Hal ini pasti pernah terjadi pada kita-kita semua termasuk penulis sendiri. Tetapi tidak ada sesuatu bisa terjadi secara instan untuk burung bisa cepat jinak dan gacor (kecuali memang memelihara burung tsb dari anakan, pasti dia akan jinak setelah besar nanti). Saya pun pernah merasa stres melihat kelakuan burung kutilang saya yang saya beli dari bahan yang selalu berdarah di sekitar paruhnya setiap kali saya membersihkan sangkar. Tetapi Alhamdulillah, dengan kesabaran dan ketelatenan saya merawat burung setiap hari, dalam waktu 2 bulan lebih, burung kutilang saya yang awalnya selalu grabak-grubuk dan tiada hari tanpa berdarah di sekitar paruhnya, akhirnya dia bisa jinak dan jadi sangat manja dengan orang yang mendekat ke sangkarnya, paruhnya selalu dibuka; meminta makan, dan ocehannya pun menjadi bagus, bervariasi, dan rajin setelah jadi jinak. Jinak dalam artian disini adalah bahwa burung tersebut sudah terbebas dari tekanan hidup berdampingan dengan manusia. Karena dia sudah bisa terbebas dengan tekanan, dia secara otomatis bebas pula dalam mengeluarkan ocehan-ocehan indahnya. Nah, berikut pengalaman dan hal-hal yang sering saya terapkan setiap hari dalam merawat kutilang saya sewaktu masih liar hingga sudah jinak, antara lain:
    1. Pada saat kita mulai memilih-milih kutilang di dalam sangkar ombyokan, pantau burung yg makannya paling lahap dan memiliki paruh yg agak tebal dan besar, karena kutilang saya memiliki paruh yg tebal dan besar, dan suaranya pun jg lantang dan keras.
    2. Pastikan pula saat kita beli burung bahan, dia sudah mau makan pur. Karena agak repot jika burung belum bisa makan pur dengan pertimbangan suatu saat kita pergi (misal: mudik, dll) dan buah yang kita beri cepat habis dilahap si burung, tak menutup kemungkinan burung akan kehabisan buah di sangkarnya dan bisa menyebabkan kematian karena burung kelaparan. Tanyakan kepada penjual burung, apakah burungnya sudah makan pur atau belum, dan lihat juga di kandang ombyokannya terdapat cepuk tempat pur atau tidak. Kalau ada, besar kemungkinan burung bahan tersebut sudah makan pur.
    3. Sesampainya di rumah, gantung sangkar di tempat sepi terlebih dahulu untuk tujuan adaptasi sangkar dan lingkungan baru (karantina dahulu). Seminggu kemudian, pindahkan sangkar di tempat agak rendah dan ramai, kalau bisa setinggi badan kita, agar dia bisa cepat menyesuaikan dengan kehidupan lalu lalang manusia. Kalaupun dia grabakan, itu adalah hal yang wajar terjadi pada burung yang masih liar dan hal ini juga merupakan proses yang harus kita lalui dalam memelihara burung. Dan jangan melihat burung yang kita gantung rendah tersebut, karena biasanya burung yang masih liar jika kita lihatin dia, dia akan ketakutan. Biarkan saja, seolah-olah kita lewat tanpa melihat burung tsb.
    4. Selalu rutin memandikan burung untuk mengurangi kegirasan atau keliaran burung tsb. Sebelum memandikan burung, keluarkan dulu tempat makannya. Lalu mulailah semprot burung sampai basah kuyup dan sudah tak grabakan lagi, dan jemur letakkan sangkar di tanah di bawah sinar matahari. Ini dilakukan dengan tujuan, walaupun burung tsb hanya bisa diam kedinginan sambil mengibas bulu, kita sebagai manusia yang lalu lalang di dekatnya bukan merupakan ancaman berbahaya bagi si burung tsb. Nah, disaat kita menjemur burung, cobalah kita suapin burung tsb dengan pisang atau jangkrik (makan kesukaan) pakai lidi yang agak panjang (kira-kira 40cm) dan jgn kependekan, karena kalau kependekan burung tidak akan mematuk jangkrik atau pisang yg kita berikan (masih takut). Kalau burung mau mematuk dan makan dari lidi, ulangi trus sampai burung merasa kenyang dan berhenti mematuk dan makan dari lidi. Ulangi hal ini setiap hari walaupun kita tidak ingin memandikan burung. Pendekkan penggunaan lidi yang kita gunakan dari hari ke hari. Lakukan hal ini setiap pagi, dan kalau bisa setiap mau menyuapi burung, keluarkan dulu tempat makannya.
    5. Kalau burung udh agak bisa tenang dan tidak takut lg jika didekati orang, coba kita beri ulat langsung dari tangan kita, pertama berikan dulu 1 ekor, kalau dia mau, kasih lagi. Dan jika dia minta lagi, cobalah kita beri lagi tetapi saat dia mau mematuk ulat dari tangan kita, tarik ulatnya dan jgn sampai dia dapat. Kita main-mainkan saja dulu, kalau dia terus minta sambil klepek-klepekin sayapnya, bisa dikatakan dia sudah bergantung dengan kita. Nah, disini kita coba memasukkan tangan kita dan coba elus dada dan punggungnya. Kalau dia menjulurkan lidahnya ambil menikmati elusan kita, bisa dikatakan burung tsb sudah jinak dan siap menghibur setiap hari dengan kicauan indahnya. (ini merupakan pengalaman saya saat burung saya mau jinak dan makan dari tangan langsung).
    6. Sabar. Ya, ini merupakan hal non-teknis yang harus kita miliki dalam menggapai sesuatu. Dulu saya jg pernah ingin melepas burung yg saya piara karena saya sudah terlalu dibuat frustasi. Tetapi saya coba terus sabar merawat kutilang saya sambil optimis kutilang saya akan jinak dan bisa menghibur saya. Dan 2 bulan lebih waktu yang sudah saya habiskan untuk bersabar, hasilnya pun dapat saya nikmati. Bukan hanya saya saja yang menikmati kicauan dan tingkahnya, tetapi keluarga sayapun menikmatinya setiap hari, bahkan tetangga saya jg menikmati kicauannya.
    Sekian..

     

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar