favorite

favorite
seindah-indah perhiasan adalah wanita shalehah semulya-mulya laki-laki adalah yang memuliakan wanita Maha Suci Allah yang telah menambatkan kerinduan diantara pasangan insan,

Selasa, 10 November 2015

Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia

B1
Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia
Zaman sekarang, hanya bisa menggunakan satu bahasa saja sangatlah sulit untuk bisa masuk dalam global competition. apalagi posisi negara kita yaitu sebagai negara berkembang yang masih memerlukan bantuan dan kontribusi dari negaralain khususnya negara maju. apalagi kalau bukan bahasa . setiap individu setidaknya bisa menggunakan bahasa asing atau bahasa internasional. kita tahu bahwa bahasa internasional Bahasa Inggris. untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang dari negara lain, orang tersebut pasti menggunakan bahasa inggris.
Bahasa asing di negara indonesia, mempunyai pengaruh besar bagi indonesia itu sendiri. pengaruh yang diberi pun beraneka ragam. ada yang memberikan pengaruh positif dan tidak jarang juga ada yang meberikan pengaruh negatif. dengan keberadaan bahsasa inggris ( bahasa asing ) sebagai bahasa internasional, pendidikan indonesia mulai dari taman bermain sampai dengan universitas memiliki kurikulum dan pelajaran tentang bahasa inggris. ini dilakukan agar sumber daya manusia indonesia dapat ikut andil dalam globalisasi dunia. pengaruh yang cukup positif bukan. pengaruh negatif dari bahasa asing itu sendiri ada. belakangan ini, pengaruh negatif dari bahasa asing tersebut sudah terlihat. seperti pada perkembangan anak. cara pemakaian bahasa belakang ini yang sedang populer di semua kalangan adalah penggunaan bahasa campur aduk. bahasa indonesia dikombinasikan dengan bahasa asing.
Banyak anak – anak sekarang yang merasa lebih percaya diri dan gaul jika menggunakan bahasa campur aduk tersebut. ini jelas mengurangi kekaedahan dan keabsahan akan bahasa indonesia yang menjadi bahasa persatuan itu sendiri. sejarah juga mencatat, bahwa presiden pertama republik indonesia, soekarno pernah menggunakan tiga bahasa sekaligus dalam pidatonya. dalam pidatonya tersebut, beliau menggunakan bahasa indonesia, yang dicampuradukan dengan bahasa sunda dan bahasa belanda. tidak hanya soekarno, aktivis nasional soe hok gie, dalam bukunya catatan demostran, biasa mencampur bahasa indonesia dengan bahasa inggris. itu pun berlangsung pada buku – buku lain sampai sekarang.
                                              PARAGRAF 
Paragraf suatu kesatuan pikiran atau lebih luas dari kalimat yg merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

MACAM- MACAM PARAGRAF BESERTA CONTOHNYA
1. PARAGRAF NARASI- Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi: 


Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

2. PARAGRAF DESKRIPSI- Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.


Contoh deskripsi berisi fakta:

Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata

Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:
1. Keindahan Bukit Kintamani
2. Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
3. Keadaan ruang praktik
4. Keadaan daerah yang dilanda bencana

Ciri-ciri deskripsi:

a. menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indrea
c. membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan


Pola pengembangan paragraf deskripsi:

a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

3. PARAGRAF EKSPOSISI-Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut 

Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
-Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
-Peranan majalah dinding di sekolah
-Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.PARAGRAF ARGUMENTASI
- Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Contoh: 

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha, Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Langkah menyusun argumentasi:

1. Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

PARAGRAF PERSUASI
- Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Contoh persuasi: 



Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA, Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita, Hidup sehat tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.
Langkah menyusun persuasi:
1.Menentukan topik/ tema
2.Merumuskan tujuan
3.Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.Menyusun kerangka karangan
5.Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar